Belajar Budidaya Cabai

Saat ini masyarakart desa mulai sadar akan pentingnya bervariasi dalam bercocok tanam. Variasi tersebut dapat dilakukan dengan menanam tanaman jenis hortikultura, diantaranya cabai, tomat, wortel, dll. Untuk jenis tanah di Bojonegoro tepat jika ditanami tanaman tersebut. Dan salah satunya tanaman yang saat ini ramai ditanam adalah cabai.

Tanaman cabai sendiri juga tepat jika ditanam di Desa Semenpinggir, namun belum banyak masyarakat Semenpinggir yang menanam cabai. Salah satu petani di Desa Semenpinggir, Lamidjan mengatakan bahwa perawatan tanaman cabai sangat sulit. Tetapi sebetulnya perawatan cabai tidaklah sulit jika mengetahui bagaimana caranya.

Berikut cara penanaman sampai dengan pengelolan pasca panen tanaman cabai yang dapat meningkatkan hasil panen masyarakat yang bersumber dari http://budidaya-tanaman-cabai.blogspot.com/ :

SYARAT TUMBUH

Pada umumnya cabai dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 2.000 meter dpl. Cabai dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27o C dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.



TEKNIS PENYIAPAN BENIH

Benih dapat dibuat sendiri dengan cara, memilih buah cabai yang matang (merah), bentuk sempurna, segar, tidak cacat, dan tidak terserang penyakit. Kemudian keluarkan bijinya dengan mengiris buah secara memanjang. Cuci biji lalu keringkan. Kemudian pilih biji yang bentuk, ukuran, warna seragam, permukaan kulit bersih, tidak keriput dan tidak cacat. Bila kesulitan membuat sendiri, benih dapat dibeli di toko pertanian setempat.


PERSIAPAN TANAM

Benih yang akan ditanam, diseleksi dengan cara merendam dalam air, biji yang terapung dibuang. Sebelum persemaian ditanam di tempat yang permanen, sebaiknya benih disemai terlebih dahulu dalam wadah semai yang dapat berupa bak plastik atau kayu dengan ketebalan ± 10 cm yang telah dilubangi bagian dasarnya untuk pengaturan air (drainase). Adapun langkah-langkah untuk persiapan tanam, sebagai berikut :

1. Siapkan media tanam dalam wadah semai berupa tanah pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 (Penyiapan media tanam ini dapat dilakukan 1 (satu) minggu sebelum penyemaian benih)

2. Benih yang akan ditanam sebelumnya direndam terlebih dahulu dalam air hangat (50o Celcius) selama ± 24 jam

3. Benih ditebar secara merata pada media persemaian dengan jarak antar benih 5 x 5 cm. Hal ini dilakukan agar pada saat pemindahan tanaman, akar tidak rusak

4. Taburkan selapis tipis tanah di atas benih yang telah ditaburkan. Letakkan wadah semai tersebut di tempat yang teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media persemaian tetap lembab.

PEMBIBITAN

1. Benih yang telah berkecambah / bibit telah yang berumur 10-14 hari dapat dipindahkan ke tempat pembibitan

2. Pindahkan bibit ke dalam polybag berukuran 8 x 9 cm sebagai wadah pembibitan. Sebelumnya pot/polybag telah diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1

3. Pada saat bibit dipindahkan, tanah sekitar akar ditekan-tekan agar padat dan bibit dapat berdiri tegak. Kemudian letakkan bibit di tempat teduh dan disiram secukupnya agar kelembaban media terjaga

4. Bibit dapat ditanam di polybag/pot setelah berumur 30 – 40 hari.

PERSIAPAN MEDIA TANAM

1. Siapkan polybag/pot dengan diameter 15 - 20 cm sebagai tempat penanaman

2. Masukkan media tanam ke dalamnya berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 sebanyak 1/3 volume polybag/pot. Tambahkan pupuk buatan sebagai pupuk dasar, yaitu 10 gr SP 36, 5 gr KCl, dan 1/3 bagian dari campuran 10 gr Urea + 20 gr ZA untuk setiap tanaman (2/3 sisanya digunakan sebagai pupuk susulan)

3. Kemudian siramkan air ke dalam media agar pupuk larut dalam tanah.

PENANAMAN

1. Pilih bibit cabai yang baik, yaitu yang pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat/terkena hama dan penyakit

2. Tanam bibit tersebut di polybag/pot penanaman

3. Tanam bibit tepat di tengah, lalu tambahkan media tanam hingga mencapai sekitar 2 cm dari bibir polybag/pot

4. Padatkan permukaan media tanam dan siram dengan air lalu letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.

PEMELIHARAAN

1. Lakukan penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembaban media (dilakukan 2–3 kali sehari, tergantung kelembaban)

2. Lakukan pemupukan susulan (Umur 30 hari setelah tanam /HST : 5 gr KCl per tanaman dan Umur 30 dan 60 HST masing-masing 1/3 bagian dari sisa campuran Urea dan ZA pada saat pemupukan dasar

3. Lakukan perompesan/pembuangan cabang daun di bawah cabang utama dan buang bunga yang pertama kali muncul.

PEMASANGAN AJIR

Ajir dipasang dengan tujuan untuk menopang tanaman sewaktu berbuah lebat. Ajir dibuat dari bilah bambu setinggi ± 125 cm, lebar 4 cm, dan tebal 2 cm. Pemasangan ajir dilakukan pada usia tanaman 1 bulan.

PENGENDALIAN HPT

1. Untuk mengendalikan hama lalat buah yang menyebabkan busuk buah, dapat diberikan perangkap dengan menggunakan Antraxtan

2. Untuk mengendalikan serangga penghisap daun seperti thrips, aphid dapat menggunakan insektisida seperti Curacron

3. Untuk mengendaliakan penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan dapat menggunakan fungisida seperti Antracol

Dosis dan aplikasi obat-obatan tersebut dapat dilihat pada label pemakaian

PANEN

Cabai dapat dipanen pada umur sekitar 80 HST. Pemetikan cabai dapat dilakukan 1-2 kali seminggu disesuaikan dengan kebutuhan.

Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar percabangan/tangkai tanaman tidak patah.
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 KIM Lahan Hijau Development Faun
Jl. SDN No.135 Semenpinggir Kapas Bojonegoro